Menurut Ki Ronggowarsito, tokoh yang hidup di tahun 1800-an, akan ada tujuh pemimpin besar Negara Indonesia yang meletakkan dasar-dasar kenegaraan dan perintis jalan menuju Indonesia yang besar dan maju, yang mencapai zaman kegemilangan di segala bidang.
Ki Ronggowarsito hanya memberikan petunjuk-petunjuk berkenaan tujuh pemimpin tersebut. Tujuh pemimpin yang dimaksudkan itu adalah Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Piningit Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, dan Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu. Mari kita lihat satu per satu.
Yang pertama adalah SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO, atau berarti Satria yang sering di penjara (KINUNJORO) tetapi sangat terkenal dan dihormati di seluruh dunia (MURWO KUNCORO). Siapa dia? Benar. Beliau adalah Soekarno – Presiden Pertama Indonesia yang dalam masa Perjuangan Kemerdekaan sering keluar-masuk penjara karena kegigihannya melawan penjajahan, dan juga tokoh yang disegani oleh dunia karena wawasan dan keberaniannya melawan kejahatan kekuasaan dunia.
Yang kedua adalah SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR, atau berarti Satria yang mempunyai kekayaan berlebih (MUKTI), mempunyai kewibawaan yang hebat (WIBOWO), tetapi juga sering berbuat kesalahan atau terkait dengan kesalahan (KESANDUNG KESAMPAR). Siapa dia? Pak Harto kah? Anda yang menilai sendiri.
Yang ketiga adalah SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR, atau berarti Satria atau tokoh yang menjadi pemimpin karena ditunjuk atau dipungut (JINUMPUT), dan masa waktunya hanya sebentar (SUMELA ATUR). Jawaban untuk tokoh yang mengalami nasib seperti ini adalah Presiden Ketiga, Pak Habibie.
Yang keempat adalah SATRIO LELONO TAPA NGRAME, atau pemimpin yang suka mengembara atau berkeliling dunia (LELONO) dan mempunyai tingkat spiritualitas yang tinggi (TAPA NGRAME). Tidak ada tokoh lain kecuali Gus Dur.
Yang kelima adalah SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH, atau tokoh pemimpin yang muncul dengan membawa kharisma turunan dari leluhurnya (HAMNG TUWUH). Siapapun paham bahwa yang dimaksud dengan petunjuk di atas adalah Megawati Soekarno Putri.
Yang keenam adalah SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO, atau berarti tokoh yang pindah (BOYONG) dan menjadi pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (PAMBUKANING GAPURO). Siapa dia? Susilo Bambang Yudhoyono adalah jawabannya. Kita tahu bahwa SBY pernah menjadi menteri, dan kini beliau pindah atau boyong untuk menjadi seorang presiden. Meskipun banyak kekurangannya, SBY cukup berani untuk memberantas korupsi.
Dan yang terakhir adalah SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU, atau berarti tokoh yang memiliki tingkat spiritualitas sangat tinggi (PINANDITO) dan akan senantiasa bertindak atas petunjuk dari Yang Kuasa SWT (SINISIHAN WAHYU). Nah, siapa dia? Kalau melihat petunjuk ini – dan berdasar petunjuk-petunjuk sebelumnya dan berdasarkan bukti sejarah bahwa tidak ada satu petunjuk untuk dua orang sekaligus, apakah ini berarti negara Indonesia akan di pimpin oleh orang baru? Dengan kata lain SBY akan diganti? Lalu siapakah gantinya? Adakah beliau Sutiyogo?
SURATAN ATAU KEBETULAN
Secara kebetulan pula, pemimpin di kedua-dua negara yang seterusnya adalah yang ketujuh. Di Malaysia, PM ketujuh dan di Indonesia, Presiden ketujuh. Adakah kedua-dua negara ini akan dipimpin oleh orang yang sama? Benarkah seperti yang dijangkakan bahawa seluruh nusantara akan bangkit dan bergabung menjadi satu empayar besar yang bakal menggegarkan seluruh pelusuk dunia bersama bangkitnya seorang yang akan berkuasa. Siapakah beliau? Hanya Allah yang tahu…
Teori / ramalan PM di Malaysia : RAHMAN
R : Rahman
A : Abdul Razak
H : Hussein Onn
M : Mahathir
A : Abdullah
N : Najib
SEKADAR HIBURAN
Teori / ramalan Presiden di Indonesia : NOTONOGORO (”Menyusun Negara” dalam Bahasa Jawa)
Presiden yang memerintah selama 5 tahun dan ke atas (satu penggal)
NO : SukarNO
TO : SuharTO
NO : YudoyoNO
GO : SutiyoGO
RO : Iswan basRO
BUAT PEMIMPIN KAMI
(Moga Allah memeliharamu…)
Buat pemimpin yang kami sanjungi,
Moga mendapat pimpinan Ilahi,
Memerintah negara ini,
Bagi menegak kalimah yang suci,
Terima kasih kami ucapkan,
Di atas segala pengorbanan,
Negara tercinta kan kami pertahankan,
Dari ancaman segala dugaan,
Hari merdeka tak lama lagi,
Semua dari usahamu yang murni,
Tak pernah jemu menabur bakti,
Kepada bangsa dan juga pertiwi…
CINTA NEGARA
(Rasa cinta kepada Negara
Daulat Tuanku,
Ini sembah taat setia,
Dari kami pacal yang hina,
Ke bawah Duli ku serah segala,
Harta benda bahkan nyawa,
Daulat Tuanku,
Ampunkan segala dosa Hang Jebat,
Kerana cintanya pada sahabat,
Dendam kesumat terus tersemat,
Moga derita akan terubat,
Daulat tuanku,
Penderhakaan itu tak kan berulang,
Kedaulatan negara kan kami julang,
Itulah bukti sebuah ketaatan,
Pada Raja dan juga Sultan,
Daulat Tuanku,
Kedatangan Tun Perak merubah segala,
Dari Klang dia berkelana,
Menabur bakti kepada Raja,
Menyatu semua yang dalam sengketa,
Daulat Tuanku,
Sejarah ini berulang lagi,
Nama Klang subur kembali,
Hamba Klang menabur bakti,
Kepadamu wahai ibu pertiwi.